[Xenophobia] Akan Kubenci Papua, Jika …

Dua P; Palestina dan Papua adalah tempat hatiku terpaut sejak lama. Rasa cinta kepada dua tempat ini merupakan cinta pada impian yang sulit diungkapkan. Memburu kesempatan menemui mereka adalah cita-cita. Berkarya di dua wilayah ini adalah harapan terbesar dalam kontribusi yang ingin kupersembahkan pada tanah air. Bahkan mati syahid di sana (Palestina) adalah cita-cita tertinggi.

Mengenai Palestina, tak perlu lagi kuutarakan mengapa saya begitu getol menyapanya sebagai tanah airku. Terlalu banyak alasan untuk mencintainya. Maka kali ini izinkanlah untuk menorehkan tentang Papua dalam tulisan yang merupakan tumpahan hati ini.

Papua -atau saya ingin menyebutnya Nuu War- seperti yang sering disebut ustadz Fadzlan (da’i ‘Sabun Mandi’ asli sana). Beliau lebih sreg menyebut nama Nuu Waar bagi tanah kelahirannya, bukan Papua atau Irian. “Itu nama Irian dulu, bahasa Irian. Nuu artinya cahaya, waar menyimpan rahasia,” jelasnya ketika menjawab pertanyaan mengapa lebih memilih istilah Nuu War daripada Papua.

Entah kapan tepatnya saya mulai menambatkan hati pada Nuu War ini. Namun memang tak pernah terpikirkan dalam lintasan pikiran sekalipun untuk hidup di kota besar apalagi metropolitan. Sejak di bangku sekolah pun saya termasuk orang yang sangat ingin berpetualang ke daerah pelosok. Jadi ketika mengenal sosok Nuu War beserta seluk beluknya tertanamlah cita-cita untuk mengabdikan diri di sana.

“Mengapa Papua?!” Pertanyaan ini cukup sering diajukan oleh mereka yang mengetahui cita-citaku. Beberapa orang menganggap itu hal ‘gila’. Banyak pula yang terkesan meragukan, tak sedikit yang mewanti-wanti. Melemahkan. Bahkan sampai pada tahap ‘jangan’. Ya, melarang. Tapi apa mau dikata, namanya juga cinta, semakin dilarang semakin menggilainya. *eeaaa

Setidaknya beberapa hal ini yang sering diutarakan agar saya ‘membenci’ Nuu War. Atau paling tidak mengurungkan niat dan menghapus cita-cita tinggal di sana:

1/ Tidak Aman

Berita tentang suasana tak aman di Nuu War tentu sudah bukan barang asing lagi bagi kita. Organisasi Papua Merdekalah yang menurut media merupakan pelaku teror. Korban jiwa tak sedikit. Belum lagi jika ada perang antar suku atau pilkada yang rusuh. Senjata-senjata tradisional jadi alat eksekusi mematikan atas rasa ketidakadilan yang mereka alami.

Sesuatu yang sering disebut ‘nyawa dibayar nyawa’ tentu bagi manusia normal itu menakutkan. Suasana tidak aman. Nyawa yang terancam, dan berbagai hal tidak nyaman lainnya tentang situasi di wilayah itu sering menjadi momok yang disematkan orang-orang untuk menghambat pemburuanku menuju Nuu War.

“Tuh, kamu mau mengabdi di tempat rusuh kayak gitu?”

“Ntar kena bidik panah ato tombaknya lho, serem”

“Tiba-tiba ketembak OPM, gimana?”

Saya bukan orang yang tak punya rasa takut mati sama sekali. Namun tentu, sebagai orang yang beriman saya mempercayai Allah sudah mengatur kapan kematian itu akan menemui saya. Jadi mengapa mengurungkan niat hanya karena takut mati. Dari ketidakamanan itu justru saya berpikir bahwa banyak yang tidak beres di sana. Daerah yang begitu kaya SDA namun pembangunan dan kualitas SDMnya sangat tertinggal.

Pernah saya dengar istilah ‘anak ayam yang mati di lumbung padi’. Ya, mereka berada di ‘lumbung padi’ yang begitu kaya. Namun dikeruk untuk kekayaan asing, untuk dikorupsi oknum pejabat nakal, untuk ‘menyubsidi’ pusat, lalu akhirnya justru kelaparan. Dari bukit emas kini tinggal lembah curam akibat ulah asing dengan bantuan pejabat negeri sendiri. Semua digadaikan karena uang. Termasuk harga diri sebuah daerah bernama Nuu War.

Ketidakadilan inilah pemacu dan pemicu kondisi tidak aman serta keinginan merdeka. Selain campur tangan asing tentunya. Konflik pilkada -karena ulah sang calon kandidat berasal dari partai tertentu lalu terjadi pertikaian- serta perang antar suku utamanya timbul karena tingkat pendidikan di sana sangat rendah. Fasilitas pendidikan sangat minim. Jelas saja jika banyak hal diselesaikan dengan ‘otot’. Bahkan ustadz Fadzlan menyatakan ada upaya untuk menjadikan pemuda Nuu War tetap bodoh dengan membuat mereka mabuk-mabukan. Ada yang menyuplai minuman beralkohol di wilayah itu hingga dengan mudah dijangkau anak mudanya. Mengerikan!

Lalu apakah saya harus diam saja jika mereka yang ingin ‘menghancurkan’ cintaku itu. O.. tentu tidak. Katakan TIDAK!

2/ Terbatasnya akses dan jauh dari fasilitas.

Sekitar satu tahun saya pernah membantu pekerjaan notaris dan oleh bu notaris saya satu waktu ditanya tentang cita-cita. Saya sampaikanlah tentang ‘kegilaan’ saya ingin ke Nuu War, dia kaget dan menyayangkan. “Apa ga sayang kemampuan dan kecerdasanmu jika hanya dibawa ke sana? Kayak dek Fajar bisa lah kerja di kota besar punya penghasilan besar” ucapnya berharap saya memikirkan lagi keinginan itu. Saya hanya tersenyum.

Saat ada tayangan di televisi tentang sulitnya anak-anak di daerah pelosok menjangkau sekolah, harus berjalan begitu jauh melalui tebing curam bahkan harus menyeberang sungai dengan berenang ada komentar dari ibu saya “Kamu mau kerja di daerah begitu? Belum nyampe tempat ngajar dah ambruk” . Ini bukan tanpa alasan, namun memang kondisi fisik saya akhir-akhir ini setelah merasakan banyak penyakit cukup lemah. Jadi tentu saja ada kekhawatiran orang-orang yang menyayangi saya jika saya harus berada di daerah yang akses jalannya sulit.

Belum lagi jika ada tampilan kehidupan suku-suku di Nuu War yang diliput. Rumah-rumah mereka yang ada di pohon tinggi menjulang. Jalan yang sangat sulit dilalui masih harus ‘babat alas’. Belum lagi tak ada listrik, masak juga tak ada kompor.

Namun entah mengapa justru rasa penasaran dan makin cinta yang tertanam. Bukan ketakutan akan kendala-kendala yang sangat mungkin akan dihadapi. Saya merasa makin tertantang. Akan selalu ada jalan, insya Allah. Akan ada kemudahan-kemudahan beserta kesulitan.

Saya pikir di daerah kota besar sudah terlalu banyak ‘lampu sokley‘ yang memberi terang. Padahal cahaya saya hanya 5 Watt, kadang kurang. Tentu tak bisa berbagi cahaya di daerah yang sudah begitu terang benderang. Saya memilih menyalakan 5 Watt milik saya di tempat yang saya pikir masih ‘gelap’.

Ada juga celetukan iseng “ga bisa online nanti loh, sinyal aja ga ada”. Ahaha. Iya sih, memang itu kadang menggalaukan, tapi itulah serunya. Akan terasa sangat indah kesempatan bertemu kota dan sinyal ataupun akses internet. Hahaha. Pasti seru. “Di kotanya ada sinyal juga kalee”, santai jawaban saya tentang itu.

3/ Islam minoritas

“Islam itu minoritas di sana dan kamu dengan jilbab lebarmu akan menjadi orang aneh di sana.” Kalimat ini kadang cukup mengganggu saat didengar. Bagi kebanyakan kita jika menyebut Papua maka yang terbayang adalah budaya paka
ian koteka, budaya adat yang di sekitarnya babi semua, makanannya serba babi dan juga adanya jumlah penderita HIV AIDS yang sangat tinggi karena **** bebas di sana parah. “Lalu kamu, orang Jawa Muslimah berjilbab mau ‘kluyuran’ di daerah seperti itu. Jangan gila deh.” Mungkin itu celetukan yang acap kali mampir.

Baiklah kita luruskan. Sejatinya, Islam telah menjadi bagian integral dari perkembangan masyarakat Papua. Seperti tertulis di buku Islam atau Kristen Agama Orang Irian karya Ali Athwa (wartawan Suara Hidayatullah), Islam justru datang lebih dulu dibanding Kristen.

“Islam adalah agama pertama yang masuk Papua. Orang Islamlah yang mengantar Pendeta Otto Gensller ke Irian tanggal 5 Februari tahun 1885. Saat itu, Syaikh Iskandar Syah dari Samudera Pasai sudah datang, pengaruh Raden Fattah dari Kesultanan Demak juga sudah ada, hubungan Muslim Irian dengan Kerajaan Ternate dan Tidore di Maluku pun erat.”

Menurut ustadz Fadzlan Garamatan, kerajaan-kerajaan Islam saat itu berdiri di berbagai wilayah. “Ada 12 kerajaan, di bagian selatan ada 9, ada pula di utara, termasuk di kawasan Wamena, namanya Kerajaan Abdussalam Nowak. Salah satu keturunan Nowak ini adalah Haji Aipon Asso, tokoh masyarakat Wamena,” urai Fadzlan yang kini tengah melakukan penelitian tentang sejarah Islam di Nuu Waar.*1

Dakwah beliau sungguh menginspirasi saya untuk ikut serta. Ratusan suku telah memeluk Islam melalui perantaraan beliau. Sembilan ratusan masjid telah tersebar di Nuu War, ribuan orang dimandikan secara massal, diajari cara berpakaian, dikhitan, kemudian dituntun mengucapkan kalimah syahadat. Sungguh indah. Dan muslimah asli Nuu War banyak yang sudah mengenakan jilbab. Cantik. Membuat iri wanita-wanita asli Nuu War yang belum berpakaian muslimah. Subhanallah.

Mau ngapain di sana?

“memang ngotot banget mau ke Papua, mau ngapain ke sana?”

Saya hanya menjawab 2 hal ketika ditanya itu.

1. Menegakkan kalimat Allah.

Saudara-saudara sesama Muslim di sana jumlahnya kini telah begitu banyak. Saya ingin berbagi akan ilmu mengenai Islam yang telah saya peroleh di wilayah ber‘lampu sokley’ kuat dan ingin ikut belajar (sejatinya saya pasti akan lebih banyak belajar tentang kehidupan). Tugas dakwah bagi setiap Muslim itu wajib, dan bumi Nuu War juga memiliki hak dakwah.
Sederhana saja.

Saya sangat terinspirasi melihat tayangan di Kick Andy mengenai Aiptu Ma’ruf Suroto yang bertugas di Polsek Sota Kabupaten Merauke sejak 1993. Dengan semangatnya mengabdi pada negeri ini dia setulus hati menjaga wilayah perbatasan dengan Papua Nugini itu dan mengubahnya dari tempat angker menjadi daerah asri tempat bermain dan rekreasi. Yang lebih mencengangkan ternyata dia lahir di Magelang. Kota tempat saya dilahirkan pula. Makin bersemangatlah saya untuk menegakkan kalimat Allah seperti dia menegakkan sumpah setia mengabdi pada negara.

2. Mengajar anak-anak.

Indonesia mengajar begitu menginspirasi saya untuk mengabdikan diri di dunia pendidikan. Terlebih lagi sistem pendidikan Indonesia masih begitu buruk.

Saya selalu menganggap anak-anak Nuu War itu cerdas. Anggapan saya itu terbukti dalam kisah empat anak Nuu War. Albertina Beanal, Demira Yikwa, Kohoin Marandey berhasil menciptakan dan memenangkan lomba sains dan matematika di Jakarta. Mereka menciptakan Robot Pendeteksi Tsunami. Sementara Christian Murid meraih medali emas pada lomba matematika dan sains tingkat SD se-Asia. Padahal keempat anak itu awalnya adalah anak yang tinggal di pedalaman Papua dan dipilih karena dianggap paling bodoh. Namun, setelah dilatih dan belajar tekun dibawah pengawasan Profesor Yohanes Surya mereka berhasil mengerti tentang fisika dan matematika. Padahal ketika datang ke Jakarta pertama kali mereka tidak bisa berhitung. *2

“Khoirukum man ta’alamal quran wa ‘allamahu“ (sebaik-baik kamu adalah yang belajar Qur’an mengajarkannya). Saya cukup terperanjat ketika mendengar bahwa Gubernur Jawa Barat pernah menyampaikan data di wilayahnya, 50% warganya belum bisa baca Qur’an. Ini di Jawa Barat, daerah dekat ibukota dan cukup terpelajar. Lalu bagaimana dengan Nuu War? Pastinya masih sangat banyak pekerjaan rumah di wilayah itu. Saya ingin ikut ‘belajar kelompok’ menyelesaikannya dengan 5 Watt yang saya punya.

Mengajar Qur’an dan mengajar ilmu apapun yang bermanfaat bagi anak-anak di sana. Saya sangat ingin melakukan itu. Sungguh.

Bagi orang lain mungkin kebahagiaan bisa dirasakan dari sisi materi dan memperoleh ‘benda’ yang mereka harapkan. Sesekali sayapun begitu, bahagia lantaran ‘materi’. Akan tetapi setelah banyak hal dalam hidup, lebih dari cukup untuk memberikan pelajaran bagi saya bahwa kebahagiaan sejati adalah ketika kita bisa berbagi ilmu dan bisa bermanfaat bagi orang lain. Ada rasa lapang di dada jika telah berbuat sesuatu bagi orang lain. Bukan melulu memikirkan diri sendiri.

Islam pun mengajarkan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Dan saya percaya itu adalah jalan menuju kebahagiaan. Sesederhana itu.

Ketakutan-ketakutan akan kegagalan dalam mencapai impian pastilah ada dalam setiap diri manusia. Begitupun saya. Namun, ketakutan terbesar adalah jika saya kemudian letih memperjuangkan impian. Letih karena melemah semangatnya oleh kata-kata orang. Karena ketidakpercayaan mereka bahwa saya akan bahagia dalam menjalani impian itu. Dan lebih takut lagi jika suatu saat saya menyerah kalah terhadap omongan-omongan mereka yang menentang impian ‘gila’ itu.

Maka, akan kubenci Papua jika saya menyerah kalah pada impian. Saya tak berharap itu terjadi. Jadi, bantu saya dengan do’amu ya. Seperti yang dulu pernah saya pinta dalam puisi ini:

meski tak pernah kau temui rintik salju
namun hujan kapas itu menjumpaimu
di malam lengang penenang kalbu
kau berkata “Allah mengabulkan do’aku”

sujud panjangmu menebas rerimbun ragu
yang menggelayut di belenggu masa lalu
satu per satu gugur runtuh membeku
kau berkata “Allah mengabulkan do’aku”

ini tentang duel penjagal harap dan penabur pupuk asa
ini tentang menautkan rantai-rantai rindu pada yang dituju
ini tentang gigil di saat seruNya memanggil
ini tentang serpih yang gigih diuntai agar tetap persih

di tengah syak mereka yang mengepungku
izinkan kupinta do’a darimu

wahai engkau sosok yang berhati jernih

Mungkin banyak yang akan berpikir saya terlalu idealis atau bahkan menertawai jika ternyata saya tak bisa mencapai impian itu. Namun, saya menulis di sini bukan ingin sok bercita-cita ‘besar’. Hanya ingat nasihat seseorang tentang impian:

“Kubawa dalam mimpi, lalu aku terbangun dari tidur. Berharap mimpi itu nyata. Tapi mana ada mimpi dari tidur yang nyata? Kujadikan mimpi itu cita-cita. Kutulis kisahnya. Sehingga kalaupun aku tak sanggup mewujudkan mimpi itu, banyak orang yang tau kisahnya dan mereka beramai-ramai mewujudkan mimpi itu. Jika nanti aku tak bisa menikmati mimpi yang jadi nyata, tak apalah. “
[Ade Nugraha]

*1: http://dakwahafkn.wordpress.com/wawancara/budaya-koteka-adalah-pembodohan/
*2: http://kickandy.com/theshow/1/1/2220/read/BERPRESTASI-DI
-TENGAH-KETERBATASAN

#Tulisan ini diikutkan dalam lomba ini

96 thoughts on “[Xenophobia] Akan Kubenci Papua, Jika …

  1. WARNING: ini jurnal yang panjang. *maklum curhatan ahaha Tapi tenang, ga sampai 2000 kata koq. =p*Entahlah ketika lomba ini diluncurkan langsung keinget tentang Papua, jadilah tulisan ini. Semoga jurinya sabar bacanya. Panjang banget.. hihihi

  2. musimbunga said: Jdi inget halmahera, di mana cinta saya berlabuh untuk timur indonesia *tsaAaah hihi

    aiiiiih.. mau dong teh nia ajak fajar ke sana.. *lho.. maunya.. hehehe =D

  3. boemisayekti said: Semangattt!!Mantabs dg referensinya.Good luck dg lombanya. . . :)

    yooosssh.. smangaaaaaD.. matur nuwun mba.. =Daku menyebut Magelang di jurnal ini *njuk bangga hahaaamiin.. =)

  4. elok46 said: Saya cinta sekali PapuaaaaaaaAmieeeenSemoga tercapai

    waaaaaaa.. toooss mba lok.. *plook.. qiqiqi.. jadi inget trio papua.. hehehetiboo wanggai.. oktoo *halahaamiin.. matur nuwun mba lok.. =)

  5. *hhhuuufftt* sempat gelagapan pas buka tadi..hihihi……ternyata nggak nyampe 2000 kata ^_^Makasi ya Fajar udah secepat ini menyumbang naskah yang panjang dan rapi…Tulisan ini mengingatkanku pada banyak kisah ttg Papua. :)Aku boleh minta alamat pos nya Fajar, kan?

  6. wayanlessy said: *hhhuuufftt* sempat gelagapan pas buka tadi..hihihi……ternyata nggak nyampe 2000 kata ^_^Makasi ya Fajar udah secepat ini menyumbang naskah yang panjang dan rapi…Tulisan ini mengingatkanku pada banyak kisah ttg Papua. :)Aku boleh minta alamat pos nya Fajar, kan?

    ehehehe.. maaaaaph.. hihi.. udah kuperhitungkan mba.. kuhitung bener-bener biar ga gebablasen 2000 kata =))sama-sama mba les.. makasi juga bisa bikin fajar nulis hal yang menurutq serius plus secepet ini.. bisa rapi pula.. *tumben banget fajar ni ah.. ahahaiyaa.. banyaak banget kisah Papua yang masih belum terungkap di sini *halah.. =Dboleeh,.. asik2.. hihihi qpm ya mba..

  7. cinderellazty said: Terharuuuu :’)SubhanallaahIndah + mulia sekali cita2mu jarBangga sekali aku mengenalmu… Sahhalallaah… Aamiin

    aiiiiiihh bikin bumil terharu jadi enak nih *loh hahahado’akan aku ya nty.. ada kalanya semangat itu melemah =)aamiin.. semua cita2q ini karna bentuk syukurku tinggal di tempat nyaman selama ini.. hehe =D

  8. wayanlessy said: ahaha..aku print jadi nyaris 6 halaman..:P

    wekekekeke…… =))*aseli aku bikin paper aja jarang sebanyak itu halamannya… curcolku sukses pooll hahahaha =p

  9. sarahutami said: Mahal kan ya disana? Seikat kangkung 15 ribu, betul?

    iya biaya hidup memang mahal.. hehehe.. jadi makin pengen kesanaa.. *loh *fajar yang aneh.. ekekek =D

  10. Aamiin…Aku aja yg ‘cuma’ mo ke kalimantan masi deg deg duar, La ini yg mo ke nuu war (?) dgn semangatny mempersiapkn diri (mental) :DBtw, bsok ad pelatian matematika metodeny p yohanes itu lo mba…, nderek mboten? lumayan, bekal sblum ngajarin anak2, heu

  11. keluargabahgia said: Aamiin…Aku aja yg ‘cuma’ mo ke kalimantan masi deg deg duar, La ini yg mo ke nuu war (?) dgn semangatny mempersiapkn diri (mental) :DBtw, bsok ad pelatian matematika metodeny p yohanes itu lo mba…, nderek mboten? lumayan, bekal sblum ngajarin anak2, heu

    aamiinmatur nuwun dant.. =)waaaa,, nek kalimantan kuwi asik banget rasane nek isa rana.. hahaha *podho wae.. Yup Nuu War.. =Dweleh sesuk ana pak Tif ning Teknik lho.. Forsalamm sing nganakke.. ket esuk kah? pengeeen

  12. znrock said: Panjang dan dari hati . *waktu ngetik kayaknya sambil menitikan air mata* :Dsemoga menang <~ untuk segalanya

    huehehehe.. beneeeeer bangeeeeeetdari hati terdalam *eeaa,, hihihibelum sampe mewek koq.. masih tertahan zak.. *haisyah =Daamiin.. =) makasiii

  13. Rendang 25 rebu t sarah. Kankung mentah seikat kecil 5 rebu. Minyak tanah 20rebu seleter. Nabrak anjing ganti d muka minimal 3 juta hahaha maklum dah mau nkh ama org papua kagak jadi ampe apal *curcol

  14. keluargabahgia said: Asik soale enek bojone :pIyo ket isuk, pelatian seharian cm 75rbu. Setauku g dipublikasikan umum, jd yg tw yg kmrn2 ikutan pelatian cm 1/2 hari free

    jiahahaha.. aku yo ning Papua ro bojoku nuuu..=paamiin Yaa Allaah.. hihihiyaaaah ga isa melu dant.. hihihi.. aku milih tarhib ramadhane ae.. =D

  15. musimbunga said: Rendang 25 rebu t sarah. Kankung mentah seikat kecil 5 rebu. Minyak tanah 20rebu seleter. Nabrak anjing ganti d muka minimal 3 juta hahaha maklum dah mau nkh ama org papua kagak jadi ampe apal *curcol

    wiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii.. manteeeeeeeeeeeb.. musti ‘kursus’ ama teh Nia nih.. qeqeqe.. owh gitu ceritanya.. tapi dapet ‘ganti’ yang jauuuuuh lebih baik kan sekarang teh.. eeeaa =D

  16. Btw mba fajar, aku jg berharap suatu saat bs k papua. Krn sepupuku berdarah papua. Uwa nikah dgn org asli papua. Mereka tgl d sentani. Tp sayangny skrg sdg kehilangan jejak. Pdhl waktu aku d halma msh bs d hub. Ihiks

  17. fightforfreedom said: Masya Allah… sungguh cita-cita yang mulia. Kalo azzam-mu kuat, semoga diberi kekuatan dari Nya untuk menggapainya. aamiin.

    hehehe.. semoga tetap lurus niatannya, pak.. ga kegoda hal2 lain *eits.. hihihiaamiin ya Allaah *do’a khusyu’..semogaa. semogaa.. =)nuwun sanget pak

  18. musimbunga said: Btw mba fajar, aku jg berharap suatu saat bs k papua. Krn sepupuku berdarah papua. Uwa nikah dgn org asli papua. Mereka tgl d sentani. Tp sayangny skrg sdg kehilangan jejak. Pdhl waktu aku d halma msh bs d hub. Ihiks

    wah.. sampe kehilangan jejak? bener2 tantangan ya bumi Nuu War ntu.. seruuuu deh.. heheheaamiin..moga bisa ke sana, Teh.. & ketemu ama sepupu + uwa.. =)

  19. keluargabahgia said: Kayakny jg udah ttutup kok pendaftarannya :DAk dah daptar sebulan yg lalu soalna :dSiplah! Semangaaatt….

    nek ngunu bagi ilmune wae.. ehehehe juuuurnaaaaall…=p*kangen jurnale danti ning mp..yoii smangaaaaD.. bengi iki kudu nyicil maca bukune pak Tif.. haha*lagi entuk mau.. wekeke

  20. keluargabahgia said: Ihir! Eneg sik kangen tulisanku :))barter jurnal nu sesuk? :D

    ahiiy.. lagi ngerti ta nek takenten2i.. =p =))oukeeh insyaAllaah.. *siap2 nyatet tausiyah e pak menkominfo.. hihihi =D

  21. ummuyusuf24 said: aq jarang cuit2 ikntar deh ku buat cuit2 lagi yg bukan untuk toko :D

    aku juga mood2an ngetwit tapi liat timeline rajin.. coz banyak info.. hehebanyak ilmu juga si.. hooh mba.. ayuukk. =D

  22. Ada akhwat yg ke sana trus nikah sama kepala suku mba.. Trus dakwah disana, kereeeenn. Minat mba? Nanti Diah hub. Ustadz ketua wilda indonesia timur :D.

  23. luvummi said: Ada akhwat yg ke sana trus nikah sama kepala suku mba.. Trus dakwah disana, kereeeenn. Minat mba? Nanti Diah hub. Ustadz ketua wilda indonesia timur :D.

    minat ke papuanya.. tapi kalo belum nikah ke sana keknya ga mungkin diizinin ama waliku di sini.. hehehe.. =Dbapak ibu ga mungkin ngebolehin.. hahaha

  24. Emang tantangannyah berat. Kalo ke sana, mending jangan dandan. Kumel ajah, haha. Dapet crita,kmarenan ada proyek di papua. Kebetulan ada perempuannyah, dandan gitu, pake make up. Lah, ditaksir kepala suku, kaga’ boleh balik, harus nikah sama kepala suku. Padahal perempuan itu dah nikah, kaga’ pake jilbab si. Akhirnyah orang pemda sana sampe turun buat ngebebasin *bukan nakut2in ato menyurutkan cita2 mba fajar, hehe*.

  25. luvummi said: Emang tantangannyah berat. Kalo ke sana, mending jangan dandan. Kumel ajah, haha. Dapet crita,kmarenan ada proyek di papua. Kebetulan ada perempuannyah, dandan gitu, pake make up. Lah, ditaksir kepala suku, kaga’ boleh balik, harus nikah sama kepala suku. Padahal perempuan itu dah nikah, kaga’ pake jilbab si. Akhirnyah orang pemda sana sampe turun buat ngebebasin *bukan nakut2in ato menyurutkan cita2 mba fajar, hehe*.

    woooooow.. hihihi. manteb deh ah.. ahaha.. makanya ke sana musti ama suami.. =Dqeqeqe

  26. jaraway said: akhirnyaaa selese juga mbacanya.. udah gitu doang komennya?*penonton kecewa *loh.. hehehehe =D

    saking kerennya jadinya komen sedikit … he he he …

  27. hwwibntato said: saking kerennya jadinya komen sedikit … he he he …

    curaaang.. capek tauuuk nulis panjang2 masa cuma dikit komennya.. *ga terima *hunus golokhahahaha*apadehjar

  28. jaraway said: curaaang.. capek tauuuk nulis panjang2 masa cuma dikit komennya.. *ga terima *hunus golokhahahaha*apadehjar

    ha ha ha …hilang kata-kata … he he he …*siap-siap tameng …

  29. hwwibntato said: ha ha ha …hilang kata-kata … he he he …*siap-siap tameng …

    yang nyolong sapa ampe ilang gitu.. ya udaahh ngejurnal duluu sanaah.. *iklannya ganti.. hahaha*pasang dinamit wekekeke

  30. jaraway said: yang nyolong sapa ampe ilang gitu..ya udaahh ngejurnal duluu sanaah.. *iklannya ganti.. hahaha*pasang dinamit wekekeke

    wkwkwkwkkwkwk …sampai terbahak-bahak bacanya … he he he …

  31. hwwibntato said: wkwkwkwkkwkwk …sampai terbahak-bahak bacanya … he he he …

    ih.. ada bebek soen *loh.. *fajar kumat kejailannya.. ahaha*lempar lak ban ekekekeke

  32. jaraway said: huaaaaaaaaaaa.. iki bocah niliki ket mau lagi komen saiki.. hahahaayoooooo melu semangaaat yaaaaa.. n_n/

    lagi malesss koment muk ndelok2 hihihihii…tp nek jurnal ky ngene ki pye le ra ngoment hhuhu….yoyoiiii melu semangattt pokoke…hohooho…cowo ga mau kalah..

  33. cawah said: lagi malesss koment muk ndelok2 hihihihii…tp nek jurnal ky ngene ki pye le ra ngoment hhuhu….yoyoiiii melu semangattt pokoke…hohooho…cowo ga mau kalah..

    owalaaaaah.. lagi dadi silent reader toh.. hohohoho..dengaaaareeeenn =Dahahaha.. seephlah.. iyo nuu.. cowok kuduuuu luwih smangaaaaaaD.. yosh.. =)

  34. afifahthahirah said: insya Allah doa yang penuh keyakinan dan harapan baik akan dikabulkan… Barakallah mb jar, keren dah! :)

    aamiin.. insyaAllaah.. yosh.. hehehehe wa fiiki baarakallaah.. =)aku emang keren koqq.. *kumat narsis =))

  35. nanazh said: such a great will… hope it really become true *ndengaren comment nggone mbake pake basa Landa hehehe

    aku ngunu lho naaaaaaazzz *teteeeeep narsis haghaghag =))aamiin.. nuwuuun.. ahahaha Landa jik adoh.. =p

  36. rifzahra said: Kuaminkan segala impian dan doa2mu ya mbakmas…Alloh Maha Tahu, tak pernah Dia mengecewakan hambaNya yg sepenuh hati berusaha. Allohuakbar!

    jazaakillaahu khoyr fi.. =D aiiiiih. suka deh.. jadi makin smangaaaD.. yosh.. Allahu Akbar!

  37. topenkkeren said: hehe.. semangat!rajin men melu lomba. =p

    aku suwe2 bosen karo hehe lhoo =p smangaaaaaaaaD.. n_n/ekekeke.. lombane sing iki seru.. dadi melu deh.. =D

  38. jaraway said: Islam pun mengajarkan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.

    By whose point of view? Sometimes what we think is good for somebody else is not really good according to the person in question.

  39. Mas edwinlives4ever : maaf saya bantu coba jawab ya… Sedangkal pemahaman saya, bermanfaat bagi sesama itu cakupannya luas, meski ada relativitas kebermanfaatan, namun jika mayoritas orang merasakan kebaikan+manfaat dari kita itulah yg kita sebut bermanfaat :)Misal ada orang yg dgn sukarela mengajarkan ilmu matematika kepada bbrp orang, bisa jadi apa yg dilakukannya tidak bermanfaat bagi org yg memang tidak ingin belajar matematika+tidak tertarik pd matematika :) namun nilai kebermanfaatan tersebut tidak lantas hilang kan hanya karena tidak semua orang merasakan manfaatnya. Wallaahua’lam cmiiw

  40. kakak… aku juga mau ke papua, tapi ke raja ampat hehepernah dapet cerita temen yang ke papua, kak. emang keras. dia kaya’ dimusuhin cos pendatang gitu.eh, pas dia mau makan pinang (dimakan mentah gitu aja) baru deh dibilang saudara.

  41. edwinlives4ever said: By whose point of view? Sometimes what we think is good for somebody else is not really good according to the person in question.

    emm.. mungkin pemahaman saya masih dangkal jadi bagi saya sederhana saja.. melakukan yang bisa saya lakukan dan saya yakini membawa kemanfaatan bagi diri dan orang lain. selesai.perkara mereka menganggap itu omong kosong atau tindakan bodoh atau ga membantu sama sekali.. ya.. silakan saja.. =)

  42. cinderellazty said: Mas edwinlives4ever : maaf saya bantu coba jawab ya… Sedangkal pemahaman saya, bermanfaat bagi sesama itu cakupannya luas, meski ada relativitas kebermanfaatan, namun jika mayoritas orang merasakan kebaikan+manfaat dari kita itulah yg kita sebut bermanfaat :)Misal ada orang yg dgn sukarela mengajarkan ilmu matematika kepada bbrp orang, bisa jadi apa yg dilakukannya tidak bermanfaat bagi org yg memang tidak ingin belajar matematika+tidak tertarik pd matematika :) namun nilai kebermanfaatan tersebut tidak lantas hilang kan hanya karena tidak semua orang merasakan manfaatnya. Wallaahua’lam cmiiw

    nah.. suka sekali sama jawaban anty ini.. =)like this yow..

  43. dyasbaik said: kakak… aku juga mau ke papua, tapi ke raja ampat hehepernah dapet cerita temen yang ke papua, kak. emang keras. dia kaya’ dimusuhin cos pendatang gitu.eh, pas dia mau makan pinang (dimakan mentah gitu aja) baru deh dibilang saudara.

    jiahaha.. justru aku ga pengen ke raja ampat karena udah keseringan diiming2i main ke sana.. =))owh gitu yah.. hemm.. semakin menarik.. eeaa..

  44. Tenang.aq bkn tmasuk org yg bakal mngecilkan semangatmu..Smg suatu saat nanti tcapai cita2nya utk 2P-nya, papua n palestine- utk dakwah maupun syahid..aamiin..Menggebbuuu slalu..

  45. mro0308 said: Tenang.aq bkn tmasuk org yg bakal mngecilkan semangatmu..Smg suatu saat nanti tcapai cita2nya utk 2P-nya, papua n palestine- utk dakwah maupun syahid..aamiin..Menggebbuuu slalu..

    i know u know me so well mro.. hehehe=Daamiin.. sip.. nggo dirimu juga.. =)waaaaaaaaaaaaa.. kata menggebbbuuuu iki mengingatkanku karo MiZu.. ahahahaha.. cah kae saiki ning jogja to ketoke?

  46. jaraway said: i know u know me so well mro.. hehehe

    hihihi tapi ga usah pke nyanyi ya apalagi joget..eniwe aamiin Allahumma aamiin,slg mndoakan slalu ya..oh iye pnh ktmu zoro 1,5th lalu tp skrg udah ga pny cp nya lagi,ga thu msh d jgj pa ga..

  47. mro0308 said: hihihi tapi ga usah pke nyanyi ya apalagi joget..eniwe aamiin Allahumma aamiin,slg mndoakan slalu ya..oh iye pnh ktmu zoro 1,5th lalu tp skrg udah ga pny cp nya lagi,ga thu msh d jgj pa ga..

    ahahaha.. tenang.. sm*sh lewat lah.. wuooppoo.. wekekeyup.. insyaAllaah.iya.. dhe’e kapan kae ujug2 sms aku hihi.. tapi saiki kontake ilang.. hooh ya.. suwi banget ga ketemu

  48. pertama main ke sini..Hmm.. kalo aku ditempatin di UNCEN, temenin aku ya Mbak :DMungkin setahun lagi.. Persiapkan dirimu *halahYang terpikir waktu ada kemungkinan untuk ditempatin di sana “Di Papua ada Rumah Zakat koook.. jadi aku bakalan sering main ke kantornya”Satu lagi ~> aku bakalan sering menyelam,,, pantainya indah.. *membahagiakan diri hehe..

  49. langitshabrina said: pertama main ke sini..Hmm.. kalo aku ditempatin di UNCEN, temenin aku ya Mbak :DMungkin setahun lagi.. Persiapkan dirimu *halahYang terpikir waktu ada kemungkinan untuk ditempatin di sana “Di Papua ada Rumah Zakat koook.. jadi aku bakalan sering main ke kantornya”Satu lagi ~> aku bakalan sering menyelam,,, pantainya indah.. *membahagiakan diri hehe..

    hihihi *nyuguhin kolak tapi ntar pas buka aja ya.. hahaweleeeeeeeeeh.. serius mau ke uncen.. ahiiy.. berarti nikahnya bentar lagi nih insyaAllaah.. =p hihihihahaha.. iyyaaa.. aku malah kepikir buat bikin BMT kayak yang ada di sidogiri.. kereenn.jiahahaha.. smangaaaaaaaD.. =D

  50. jaraway said: hihihi *nyuguhin kolak tapi ntar pas buka aja ya.. hahaweleeeeeeeeeh.. serius mau ke uncen.. ahiiy.. berarti nikahnya bentar lagi nih insyaAllaah.. =p hihihihahaha.. iyyaaa.. aku malah kepikir buat bikin BMT kayak yang ada di sidogiri.. kereenn.jiahahaha.. smangaaaaaaaD.. =D

    Dikti siy bilangnya bakal nempatin aku di Indonesia bagian timur. Kalo gak Uncen nggak tau di mana… Tahun depan dikasih taunya :Dbentar lagi nikah?! aamiin..aamiiin..aamiin.. *ngaminin kek anak kecil pas tarawih :))

  51. langitshabrina said: Dikti siy bilangnya bakal nempatin aku di Indonesia bagian timur. Kalo gak Uncen nggak tau di mana… Tahun depan dikasih taunya :Dbentar lagi nikah?! aamiin..aamiiin..aamiin.. *ngaminin kek anak kecil pas tarawih :))

    ga boleeeh ke sana kalo ga ama suami.. hahahhaha *koq aku yang sewot yak.. wekekeoo dikti bakal nempatin ke indonesia timur toh.. kereeeeen.. seruuu.. n_nb

  52. jaraway said: ga boleeeh ke sana kalo ga ama suami.. hahahhaha *koq aku yang sewot yak.. wekekeoo dikti bakal nempatin ke indonesia timur toh.. kereeeeen.. seruuu.. n_nb

    baiklaaaah.. kalo gak nemu ikhwan ganteng, aku mau kok ditemenin akhwat ganteng #Eh :p

  53. langitshabrina said: baiklaaaah.. kalo gak nemu ikhwan ganteng, aku mau kok ditemenin akhwat ganteng #Eh :p

    ahahaha.. asikkkk2… *loh.. =pwekekeke *ngikik guling2

  54. Ingin menjadi pendidik, ya? ^^ Saya salut sekali. Saya jg seorang pendidik. Tp, krn satu dan banyak hal lainnya, saya hrs pergi dr tanah Papua. ps: kalau saja Papua semaju kota2 besar lainnya di Jawa, saya jamin. Berapapun biaya ke sana, pasti akan bnyk yg datang :) InsyaAllah berhasil dng cita2nya, ya.

Leave a reply to indev Cancel reply